” Penataan Kotanya Amburadul “
—————-
FAKTALINTASNUSA,MASOHI,- Bupati Maluku Tengah dianggap gagal dalam penataan Kota Masohi, hal ini terbukti beberapa waktu ini Kota Masohi di landa banjir hampir di seantero kota masohi dan sekitarnya. Padahal beberapa tahun sebelumnya hujan sebesar apapun tidak pernah banjir seperti sekarang ini.
” Kami menganggap Bupati gagal dalam menata Kota Masohi. Dulu sebelum pembangunan Trotoar, Masohi tidak pernah banjir seperti ini, kenapa sekarang pembangunan Trotoar yang menelan anggaran negara begiru besar malah banjir seperti ini. Heran juga, dugaannya pasti ada kesalahan dalam penataan kota Masohi ini. ungkap Abdul (27/08).
“Penataan Kotanya Amburadul” Tulis Al Aqshar Makatita dikutif fb (27/08)
apa penyebabnya, kita simak ulasan Ketua Pukat Seram Fakhry Asatry dilansir dari akun fb pribadinya, Sabtu (27/08)
Menurut Fakhry, Beberapa penyebab bencana banjir dan banjir bencana di Kota Masohi dan sekitarnya :
1. Area Kampung Kodok sebelum adanya proyek penataan rawa yg ditimbun tinggi, area itu menjadi penampung air hujan puluhan tahun. Karena timbunannya tinggi sehingga posisi rumah warga sekitar menjadi tenggelam dan saat hujan mulai langganan banjir.
2. Area belakang Pandopo yg dulu dipasang papan larangan membangun karena masuk kategori kawasan hijau sekarang sudah penuh dengan pemukiman. Alhasil, air hujan digunung langsung mengalir masuk ke dalam kota dan tidak mampu ditampung oleh saluran primer lalu terjadi luapan hebat. Akibatnya, area kantor lurah Namaelo banjir, apui dan area pasar Binaya hingga ke Jalan Mujair terjadi banjir parah.
3. Bila kita buka peta penebangan hutan atas izin konsesi lahan yang luasnya puluhan ribu hektar dan berada diatas Kota Masohi, maka sangat wajar bila area belakang Waipo, Haruru hingga Kilo mulai langganan banjir, termasuk area Tananahu pun potensial kena dampak bencana alam.
4. Akibat dari ketidakadilan, monopoli dan keserakahan elit yg terus menerus dipamerkan secara kasat mata, maka Allah murka bala bencana di negeri ini turun dan menghantam semua orang. Yang berdosa maupun yang tidak tahu apa² kena dampak bencana. Ini sejalan dengan adagium Qur’an bahwa bencana turun akibat ulah tangan manusia. Kebiadaban manusia yang melampui batas pun ditanggapi oleh alam raya dengan cara turunnya bencana banjir dan longsor. Selain itu, kita juga didera krisis air bersih yang tidak pernah mampu diatasi oleh PDAM selaku wakil pemerintah di bidang pengelolaan air bersih, krisis BBM, hingga sulitnya mencari pekerjaan, disamping tingginya angka penyakit masyarakat berupa judi, kriminal dan degradasi moral yang merambah hingga ke parlemen.
Dia mengatakan “Kegagalan elit lokal dalam merancang pembangunan yang berorientasi profit dan kepentingan kroni secara kasat mata menjadi sebab utama musibah bala bencana di negeri ini. Kita pun kerap takut menegur kebobrokan elit karena malu hati yang tinggi akibat hubungan kekerabatan atau karena ikatan kultural atau relasi bisnis. Hanya karena elit kita adalah adalah momo, wate, anak mantu, ipar, kusin, cucu atau hanya karena pejabat² negeri ini sudah kadung kita sapa mereka dengan panggilan basa-basi “kaka dewan sayang”, “bapa dewan”, “adinda dewan”, “ipar kadis”, “momo pejabat”, dst lantas semua problem daerah kita lemparkan kepada alam atau karena kesalahan rakyat semata”. Lanjut Fakhry
“Bila elit daerah ini tertib, bermartabat, beradab, sadar diri dan tahu diri, maka daerah ini akan dipenuhi keberkahan. Sebaliknya, jika keadilan sudah mengalami krisis hebat, pembangunan kacau balau tidak lagi diarahkan pada pembangunan SDM dan pembangunan fisik yg urgen, maka bencana akan terus datang satu demi satu. Bisa bencana alam yang berakibat pada lemahnya sendi ekonomi dst, bisa juga bencana politik dan hukum menimpa elit daerah ini khususnya mereka yang sedang memegang amanah berupa kekuasaan. Ungkap Fakhry (red)